Makalah Perilaku Sosial
PERILAKU SOSIAL
Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah BK
Sosial
Dosen Pengampu Cici Yulia, M.Pd
Kelompok
4
Oleh
:
1. Halida
Faustina Aniez 1601015138
2. Sanah
Fikriyah 1601015069
3. Yogo
Pratiwi 1601015098
PROGRAM STUDI PENDIDIKANBIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya serta kemudahan pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah “Perilaku Sosial” dengan tepat waktu.
Penulis
menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Sehubungan dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyusunan karya tulis ilmiah dimasa mendatang. Harapan penulis
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan penulis minta maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan.
Jakarta, 21 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
C. Tujuan Pembuatan Makalah ..................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2
A. Pengertian Perilaku Sosial......................................................... 2
B. Bentuk dan Jenis Perilaku Sosial.............................................. 3
C. Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Sosial............................. 4
D. Macam-Macam Perilaku Sosial................................................. 5
BAB III SIMPULAN ................................................................................. 7
A. Simpulan .................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perubahan
perilaku sosial masyarakat sangat dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan juga
faktor ekonomi. Saat ini dizaman demokrasi yang sangat gencar, menimbulkan
perubahan-perubahan besar, misal setiap warga negara bebas untuk menyampaikan
pendapat di muka umum dengan berbagai cara, di era sebelum reformasi dimana
demokrasi yang saat itu dibungkam dengan kekuatan, kekuasaan, maka tidak dapat
dengan bebas untuk melakukan penyampaian pendapat. Perubahan perilaku tersebut
terwujud atas dorongan dari interaksi masyarakat yang sangat kuat untuk
menginginkan adanya perubahan.
Perilaku
individu dalam masyarakat yang masing-masing memiliki kepentingan-kepentingan
yang berbeda dan melakukan saling berhubungan. Kadangkala bekerjasama kadang
juga saling bertentangan, pola perilaku ini dilakukan secara berulang-ulang dan
tidak dapat diramalkan
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
saja konsep dasar perilaku sosial?
2.
Apa saja bentuk dan jenis perilaku sosial?
3.
Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku sosial?
4.
Apa saja macam-macam perilaku sosial?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui konsep dasar perilaku sosial.
2.
Untuk mamahami bentuk dan jenis perilaku sosial.
3.
Untuk
mengetahui dan memahami maksud dari perilaku sosial.
4.
Untuk
mengetahui dan
memahami macam-macam perilaku sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
Dasar Perilaku Sosial
A.
Pengertian
Perilaku Sosial
Perilaku
sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk
menjamin keberadaan manusia. Sebagai bukti bahwa manusia dalam kehidupan
sehari-hari selalu berhubungan dengan orang lain yang akan selalu menghasilkan
hubungan timbal balik antara manusia yang satu dengan yang lain. Perilaku
sosial seseorang tampak dalam pola respon antar orang yang dinyatakan dengan
hubungan timbal balik antar pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan reaksi
seseorang terhadap orang lain. Perilaku tersebut ditunjukkan dengan perasaan,
tindakan, sikap, keyakinan, kenangan, rasa hormat terhadap orang lain. Dapat
disimpulkan bahwa perilaku sosial adalah suatu tindakan dengan cara yang
berbeda dalam situasi berbeda, setiap perilaku seseorang merefleksikan kumpulan
sifat unik yang dibawanya ke dalam suasana tertentu yaitu perilaku yang
ditunjukkan seseorang ke orang lain.
Para
ahli filsafat, ahli agama, dan pendidik telah berspekulasi mengenai hubungan
antara sikap dan tindakan, karakter dan perilaku. Hal yang mendasari proses
pengajaran, konseling, dan pemeliharaan anak adalah suatu asumsi bahwa
kepercayaan pribadi dan perasaan kita
menentukan perilaku kita di hadapan publik, sehingga ketika kita berusaha untuk
mengubah perilaku kita harus terlebih dahulu mengubah hati dan pikiran kita.
Pada
permulaan, para psikolog sosial setuju bahwa untuk memahami sikap seseorang
artinya kita memprediksikan perilaku mereka.
B.
Bentuk dan Jenis Perilaku Sosial
1.
Perilaku
Terbuka dan Tertutup
a.
Perilaku
Terbuka
Respon
seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons
terhadap stimulus tersebut jelas dalam bentuk tindakan atau praktik, yang
dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu
perilaku ini disebut over behavior.
b.
Perilaku
Tertutup
Respons
sesorang terhadap stimulus dalam bentuk terselebung atau tertutup. Respon atau
reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatuan, persepsi,
pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi pada penerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Oleh sebab itu,
perilaku ini disebut cover behavior.
2.
Perilaku
Reflektif dan Non-Reflektif
a.
Perilaku
Reflektif
Perilaku
reflektif merupakan perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap
stimulus yang mengenai organisme. Misalnya reaksi kedip mata bila terkena
sinar, menarik jari bila terkena panas, dan sebagainya. perilaku reflektif ini
terjadi dengan sendirinya secara otomatis tanpa perintah atau kehendak orang
yang bersangkutan, sehingga di luar kendali manusia.
b.
Perilaku
Non-Reflektif
Perilaku
ini dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran atau otak. Proses perilaku
ini disebut proses psikologis. [1]
C.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perilaku Sosial
1. Faktor Internal
Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor-faktor tersebut
dapat berupa insting, motif dari dalam
dirinya, sikap serta nafsu. Faktor internal dipengaruhi oleh dua faktor yaitu,
faktor biologis dan faktor sosiopsikologis. Faktor biologis bisa berupa faktir
genetik atau bawaan dan motif biologis seperti kebutuhan makan dan minum,
kebutuhan seksual serta kebutuhan melindungi diri
dari bahaya. Untuk faktor sosiopsikologis berupa kemampuan afektif yang
berhubungan dengan emosional manusia, kemampuan kognitif, yang merupakan aspek
intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia serta kemampuan
komatif yang merupakan aspek volisonal yang berhubungan dengan kebiasaan
kemauan bertindak.
Ketika
faktor dari dalam diri baik, maka akan menimbulkan perilaku yang baik pula.
Sebaliknya, jika faktor dalam diri buruk maka akan menimbulkan faktor yang
buruk pula. Faktor internal yang bermacam-macam yang berada dalam diri
seseorang akan menimbulkan bentuk perilaku sosial yang bermacam-macam.
2. Faktor dari luar (Eksternal)
Faktor eksternal adalah faktor yang
berasal dari luar diri seseorang atau individu, antara lain keluarga, sekolah
dan masyarakat. Pengaruh lingkungan terhadap perilaku individu dapat berupa
kondisi masyarakat, perubahan iklim, dan cuaca serta faktor ekonomi individu.
Kondisi masyarakat yang baik dan stabil akan berdampak baik pada perilaku
seseorang, begitu juga jika kondisi masyarakat yang tidak kondusif akan
menimnbulkan perilaku yang buruk sebagai bentuk perwujudan dari perasaan dan
emosional. Perubahan iklim dan cuaca juga mempengaruhi perilaku seseorang.
Disini perilaku timbul sebagai bentuk penyesuaian diri yang sedang berlangsung.
Selanjutnya adalah faktor ekonomi dari
individu, faktor ini merupakan faktor dalam perilaku seseorang, keadaan ekonomi
yang kurang dan sulit akan menjadikan seseorang berbuat nekat dan semaunya
tanpa memperdulikan orang lain. Seseoran akan melakukan apapun untuk memenuhi
kebutuhannya dengan melakukan pelanggaran terhadap norma dan aturan yang
berlaku.
D.
Macam-macam
Perilaku Sosial
1.
Perilaku
Agresi
a.
Pengertian
Perilaku Agresi
Terdapat
perspektif mengenai agresi, antara lain:
1)
Peran
faktor biologis: dari insting hingga perspektif psikologi evolusioner. Teori
ini menyatakan bahwa kekerasan manusia berasal dari kecenderungan bawaan (yang
diturunkan) untuk bersikp agresif kepada orang lain. Menurut Konrad Lorenz
berpendapat bahwa gresi muncul terutama dari insting berkelahi (fighting
instinct) bawaan yang dimiliki oleh manusia dan spesies lainnya.
2)
Teori
dorongan: motif untuk menyakiti orang lain. Teori ini mengemukakan bahwa
kondisi eksternal–terutama frustasi–membangkitkan motif yang kuat untuk
menyakiti orang lain. Yang paling terkenal di antara teori-teori ini adalah hipotesis
frustasi-agresi (frustatio-aggression hyphotesis). Menurut pandangan ini,
frustasi mengakibatkan terangsangnya suatu dorongan yang tujuan utamanya adalah
menyakiti beberapa orang atau objek.
3)
Teori
modern atas agresi: memperhitungkan proses belajar, kognisi, suasana hati, dan keterangsangan.
Menurut teori ini, agresi di picu oleh
banyak sekali variabel input. Variabel yang pertama meliputi frustasi.
Variabel yang kedua meliputi trait yang mendorong individu untuk
melakukan agresi,misalnya mudah sekali marah atau tempramental.[2]
Dapat
disimpulkan bahwa agresi adalah tindakan siksaan yang disengaja untuk menyakiti
orang lain, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan faktor eksternal juga
faktor belajar.
b.
Penyebab
Agresi
Perilaku agresi tidak
muncul begitu saja, tetapi ada faktor penyebabnya. Perilaku agresi merupakan
respon terhadap sebuah stimulus. Ada beberapa penyebab, sehingga perilaku
agresi muncul. Beberapa faktor penyebab perilaku agresi, yaitu:
1) Amarah
Marah merupakan emosi
yang memiliki ciri-ciri aktivitas sistem saraf parasimpatik yang tinggi dan
adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat yang biasanya disebabkan adanya
kesalahan, yang mungkin nyata-nyata salah atau mungkin juga tidak dan saat
marah ada perasaan ingin menyerang, meninju, menghancurkan atau melempar
sesuatu dan timbul pikiran yang kejam.
2) Faktor Biologis
Tiga faktor biologis
yang mempengaruhi perilaku agresi, yaitu:
a) Gen berpengaruh pada pembentukan sistem neural otak yang mengatur perilaku
agresi.
b) Sistem otak yang tidak terlibat dalam agresi ternyata dapat memperkuat atau
menghambat sirkuit neural yang mengendalikan agresi. Orang yang berorientasi
pada kenikmatan akan sedikit melakukan agresi dibandingkan dengan orang yang
tidak pernah mengalami kesenangan dan kegembiraan.
c) Kimia darah (khususnya hormon seks yang sebagian ditentukan faktor
keturunan) juga dapat mempengaruhi perilaku agresi. Wanita yang sedang
mengalami masa haid, kadar hormon kewanitaan yaitu estrogen dan progesterone
menurun jumlahnya akibatnya banyak wanita mudah tersinggung, gelisah, tegang
dan bermusuhan.
3) Kesenjangan generasi
Adanya perbedaan atau
jurang pemisah (gap) antara remaja dengan orangtuanya, dapat terlihat dalam
bentuk hubungan komunikasi yang semakin minimal dan seringkali tidak nyambung.
Kegagalan komunikasi orangtua dan remaja diyakini sebagai penyebab timbulnya
perilaku agresi pada remaja.
4) Faktor Lingkungan
Lingkungan, bahwa ada
tiga faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku agresi yaitu:
a) Kemiskinan, bila seorang remaja dibesarkan dalam lingkungan kemiskinan,
maka perilaku agresi mereka secara alami mengalami penguatan.
b) Anonimitas, bahwa terlalu banyak rangsangan indra dan kognitif membuat
dunia menjadi sangat impersonal. Setiap individu cenderung menjadi anonim (tidak
mempunyai identitas diri) dan bila seseorang merasa anonim ia cenderung
berperilaku semaunya sendiri, karena ia merasa tidak lagi terikat dengan norma
masyarakat dan kurang bersimpati pada orang lain.
c) Suhu udara yang panas, tawuran yang terjadi di Jakarta seringkali terjadi
pada siang hari diterik panas matahari, tapi bila musim hujan relative tidak
ada peristiwa tersebut. Aksi-aksi demonstrasi yang berujung pada bentrokan
dengan petugas keamanan yang biasa terjadi pada cuaca yang terik dan panas tapi
bila hari diguyur hujan aksi tersebut juga menjadi sepi. Hal ini sesuai dengan
pandangan bahwa suhu suatu lingkungan yang tinggi memiliki dampak terhadap
perilaku sosial berupa peningkatan perilaku agresi.
5) Peran belajar model kekerasan
Anak-anak dan remaja
banyak belajar menyaksikan adegan kekerasan melalui televisi dan juga “games”,
ataupun mainan yang bertema kekerasan.
6) Frustrasi
Remaja miskin yang
nakal adalah akibat dari frustrasi yang berhubungan dengan banyaknya waktu
menganggur, keuangan yang pas-pasan dan adanya kebutuhan yang harus segera
terpenuhi tetapi sulit sekali tercapai sehingga mereka menjadi mudah marah dan
berperilaku agresi.
7) Proses pendisiplinan yang keliru
Pendidikan disiplin
yang otoriter dengan penerapan yang keras terutama dilakukan dengan memberikan
hukuman fisik, dapat menimbulkan berbagai pengaruh yang buruk bagi remaja.
Pendidikan disiplin seperti itu akan membuat remaja menjadi seorang penakut,
tidak ramah dengan orang lain, dan membenci orang yang memberi hukuman,
kehilangan spontanitas serta inisiatif dan pada akhirnya melampiaskan
kemarahannya dalam bentuk agresi kepada orang lain.
2.
Altruisme
Altruisme
adalah tindakan suka rela yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk
menolong orang lain tanpa mengharapkan apapun (kecuali mungkin perasaan telah
melakukan kebaikan).[3] Contoh
tindakan altruisme adalah mahasiswa yang melakukan pengabdian masyarakat.
Mahasiswa tersebut mengabdi secara sukarela tanpa mengharapkan imbalan apapun.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Perilaku sosial adalah suatu tindakan dengan cara yang berbeda dalam situasi berbeda,
setiap perilaku seseorang merefleksikan kumpulan sifat unik yang dibawanya ke
dalam suasana tertentu yaitu perilaku yang ditunjukkan seseorang ke orang lain. Untuk itu kita sebagai manusia diharapkan
dapat bekerjasama, saling menghormati, dan toleran dalam hidup bermasyarakat
agar terciptanya keharmonisan dalam lingkungan.
B.
Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak
akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup
bermasyarakat harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat
yang baik dengan berinteraksi antar individu dengan individu lain, individu
dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin kesatuan dan
kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Mudirul. 2016. Makalah Pola Perilaku. Dalam http://mudirulachamad.blogspot.co.id/20/16/06/makalah-pola-perilaku
Baron, Robert A, dan Donn Byrne. 2005. Psikologi Sosial. Jakarta:
Erlangga.
Sears, David O, Jonathan L. Freedman, dan L.Anne Peplau. 1985. Psikologi
Sosial. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
[1] Mudirul Achmad. Makalah Pola
Perilaku. Di akses dari http://mudirulachamad.blogspot.co.id/20/16/06/makalah-pola-perilaku
[2] Baron dan Byrne. 2005. Psikologi Sosial. Erlangga: Jakarta. Hlm, 140
[3] Sears, Freedman, Peplau. 1985. Psikologi Sosial. Erlangga: Jakarta
. Hlm, 47.
Komentar
Posting Komentar